Asep Mukhlis M Abdulmanan
On 4 Nov 2012
A.
Pengertian Gempa Bumi
Gempa bumi, adalah suatu fenomena pergerakan permukaan bumi disebabkan oleh pergerakan yang mengejut di
permukaan bumi yang berbatu. Gempa bumi berlaku apabila tenaga
yang tersimpan dalam bumi,
biasanya di dalam bentuk geseran batu, tiba-tiba terlepas. Gempa bumi diukur
dengan menggunakan alat yang dipanggil Skala Richter. Gempa bumi ini boleh
digredkan satu hingga sembilan berdasarkan saiznya berdasarkan skala
Richter. Gempa bumi juga boleh diukur dengan menggunakan
ukuran Skala
Mercalli. Gegaran sering berlaku tetapi tidak semua di
antara gegaran itu kuat untuk membolehkan kita merasainya. Tenaga ini
disalurkan ke permukaan bumi menyebabkan gelombang gempa bumi. Kajian sains mengenai
gempa bumi dan gelombangnya dikenali sebagai seismologi (dari perkataan Greek
seismos, untuk menggoncang).
Menurut Terjadinya Gempa Bumi Ada 5 Macam yaitu :
1. Gempa Tektonik
Gempa Tektonik adalah Gempa yang disebabkan bergeraknya
lempeng-lempeng atau kerak bumi. Tiap tiap lapisan memiliki kekerasan dan massa
jenis yang berbeda satu sama lain. Lapisan kulit bumi tersebut mengalami
pergeseran akibat arus konveksi yang terjadi di dalam bumi. Karena gesekan
antar lempengan ini menyebabkan gempa, ini yang paling sering terjadi selama
ini.
2. Gempa
Vulkanik
Sesuai
dengan namanya gempa vulkanik atau gempa gunung api merupakan peristiwa gempa
bumi yang disebabkan oleh gerakan atau aktifitas magma dalam gunung berapi.
Gempa ini dapat terjadi sebelum dan saat letusan gunung api. Getarannya
kadang-kadang dapat dirasakan oleh manusia dan hewan sekitar gunung berapi itu
berada. Perkiraaan meletusnya gunung berapi salah satunya ditandai dengan
sering terjadinya getaran-getaran gempa vulkanik.
3. Gempa Runtuhan
Gempa
runtuhan atau terban merupakan gempa bumi yang terjadi karena adanya runtuhan
tanah atau batuan. Lereng gunung atau pantai yang curam memiliki energi
potensial yang besar untuk runtuh, juga terjadi di kawasan tambang akibat
runtuhnya dinding atau terowongan pada tambang-tambang bawah tanah sehingga
dapat menimbulkan getaran di sekitar daerah runtuhan, namun dampaknya tidak
begitu membahayakan. Justru dampak yang berbahaya adalah akibat timbunan batuan
atau tanah longsor itu sendiri.
4. Gempa Jatuhan
Bumi
merupakan salah satu planet yang ada dalam susunan tata surya. Dalam tata surya
kita terdapat ribuan meteor atau batuan yang bertebaran mengelilingi orbit
bumi. Sewaktu-waktu meteor tersebut jatuh ke atmosfir bumi dan kadang-kadang
sampai ke permukaan bumi. Meteor yang jatuh ini akan menimbulkan getaran bumi
jika massa meteor cukup besar. Getaran ini disebut gempa jatuhan, namun gempa
ini jarang sekali terjadi. kawah terletak dekat Flagstaff, Arizona, sepanjang
1,13 km akibat kejatuhan meteorite 50.000 tahun yang lalu dengan diameter 50 m.
5.
Gempa Buatan
Suatu
percobaan peledakan nuklir bawah tanah atau laut dapat menimbulkan getaran bumi
yang dapat tercatat oleh seismograph seluruh permukaan bumi tergantung dengan
kekuatan ledakan, sedangkan ledakan dinamit di bawah permukaan bumi juga dapat
menimbulkan getaran namun efek getarannya sangat lokal.Salah satu manfaat
getaran gempa buatan ini adalah pemnfaatannya dalam eksplorasi minyak
dengan teknik yang disebut seismik eksplorasi.Jadi
walaupun selama ini goyangan dan getaran ini selalu saja dianggap merusak namun
apabila manusia mampu berpikir maka getaran ini justru dapat dimanfaatkan untuk
meneliti bumi itu sendiri. teorinya ya mirip dokter yang mendengarkan
getaran-getaran yang ada di dalam perut itu
B. Proses Terjadinya Gempa Bumi
1. Proses Terjadinya Gempa Vulkanik
Gempa bumi vulkanik terjadi karena adanya proses
dinamik dari magma dan cairan yang bersifat hidrotermal (peka terhadap panas), sehingga dapat dipakai
sebagai tanda-tanda awal peningkatan keaktifan gunung api. Proses fluida (cairan) dinamis yang
terjadi karena adanya gradien suhu dan tekanan magma dapat menimbulkan
gelombang gempa yang berasal dari proses resonansi retakan yang terisi cairan
magma. Frekuensi gempa vulkanik yang dominan berkisar antara 1 sampai 5 Hz,
selain frekuensi rendah lainnya.
|
2. Proses Terjadinya Gempa Tektonik
Gempa bumi tektonik yang biasanya
disebut dengan gempa bumi mengalami proses pengumpulan energi sebelum
terjadi pelepasan energi. Gempa bumi biasanya disebabkan oleh pergerakan
lempeng tektonik dan terjadi di sekitar batas lempeng tektonik.
Bumi kita walaupun padat, selalu bergerak, dan gempa bumi terjadi apabila
tekanan yang terjadi karena pergerakan itu sudah terlalu besar untuk dapat
ditahan oleh lempeng tektonik tersebut. Proses pelepasan energi berupa
gelombang elastis yang disebut gelombang seismic atau gempa yang sampai
kepermukaan bumi dan menimbulkan getaran dan kerusakan terhadap
benda benda atau bangunan di permukaan bumi. Besarnya kerusakan tergantung
dengan besarnya getaran yang sampai ke permukaan bumi.
C. Penyebab Gempa Bumi
Secara
Umum
Kebanyakan
gempa bumi disebabkan dari pelepasan energi yang dihasilkan oleh tekanan yang
dilakukan oleh lempengan yang bergerak. Semakin lama tekanan itu kian membesar
dan akhirnya mencapai pada keadaan dimana tekanan tersebut tidak dapat ditahan
lagi oleh pinggiran lempengan. Pada saat itulah gempa bumi akan terjadi.
Gempa
bumi biasanya terjadi di perbatasan lempengan lempengan tersebut. Gempa bumi
yang paling parah biasanya terjadi di perbatasan lempengan kompresional dan
translasional. Gempa bumi fokus dalam kemungkinan besar terjadi karena materi
lapisan litosfer yang terjepit kedalam mengalami transisi fase pada kedalaman
lebih dari 600 km.
Beberapa
gempa bumi lain juga dapat terjadi karena pergerakan magma di dalam gunung
berapi. Gempa bumi seperti itu dapat menjadi gejala akan terjadinya letusan
gunung berapi. Beberapa gempa bumi (jarang namun) juga terjadi karena
menumpuknya massa air yang sangat besar di balik dam, seperti Dam Karibia di
Zambia, Afrika. Sebagian lagi (jarang juga) juga dapat terjadi karena injeksi
atau akstraksi cairan dari/ke dalam bumi (contoh. pada beberapa pembangkit
listrik tenaga panas bumi dan di Rocky Mountain Arsenal. Terakhir, gempa juga
dapat terjadi dari peledakan bahan peledak. Hal ini dapat membuat para ilmuwan
memonitor tes rahasia senjata nuklir yang dilakukan pemerintah. Gempa bumi yang
disebabkan oleh manusia seperti ini dinamakan juga seismisitas terinduksi.
Lempeng Tektonik
Menurut teori
lempeng tektonik, permukaan bumi terpecah menjadi beberapa lempeng tektonik
besar. Lempeng tektonik adalah segmen keras kerak bumi yang mengapung diatas
astenosfer yang cair dan panas. Oleh karena itu, maka lempeng tektonik ini
bebas untuk bergerak dan saling berinteraksi satu sama lain. Daerah perbatasan
lempeng-lempeng tektonik, merupakan tempat-tempat yang memiliki kondisi
tektonik yang aktif, yang menyebabkan gempa bumi, gunung berapi dan pembentukan
dataran tinggi. Teori lempeng tektonik merupakan kombinasi dari teori
sebelumnya yaitu: Teori Pergerakan Benua (Continental Drift)
dan Pemekaran Dasar Samudra (Sea Floor Spreading). Lapisan paling atas bumi, yaitu litosfir, merupakan
batuan yang relatif dingin dan bagian paling atas berada pada kondisi padat dan
kaku. Di bawah lapisan ini terdapat batuan yang jauh lebih panas yang disebut
mantel. Lapisan ini sedemikian panasnya sehingga senantiasa dalam keadaan tidak
kaku, sehingga dapat bergerak sesuai dengan proses pendistribusian panas yang
kita kenal sebagai aliran konveksi. Lempeng tektonik yang merupakan bagian dari
litosfir padat dan terapung di atas mantel ikut bergerak satu sama lainnya. Ada
tiga kemungkinan pergerakan satu lempeng tektonik relatif terhadap lempeng
lainnya, yaitu apabila kedua lempeng saling menjauhi (spreading), saling
mendekati(collision) dan saling geser (transform).
Jika dua lempeng bertemu pada suatu sesar, keduanya dapat bergerak saling
menjauhi, saling mendekati atau saling bergeser. Umumnya, gerakan ini
berlangsung lambat dan tidak dapat dirasakan oleh manusia namun terukur sebesar
0-15cm pertahun. Kadang-kadang, gerakan lempeng ini macet dan saling mengunci,
sehingga terjadi pengumpulan energi yang berlangsung terus sampai pada suatu
saat batuan pada lempeng tektonik tersebut tidak lagi kuat menahan gerakan
tersebut sehingga terjadi pelepasan mendadak yang kita kenal sebagai gempa
bumi.
D. Upaya atau Usaha Penanggulangan Bencana Gempa
Bumi
A.
Upaya penanggulangan sebelum terjadi gempa:
1.
Mengetahui pintu-pintu keluar masuk untuk keadaan
darurat.
2.
Barang/benda yang berbobot berat disimpan di tempat
yang kokoh dan stabil terhadap guncangan.
3.
Pipa saluran gas dan pipa saluran air dipastikan tidak
bocor dan tertutup baik saat tidak digunakan untuk mencegah bencana pengiring
gempa seperti kebakaran dan gangguan sanitasi.
4.
Kabel-kabel listrik ditata rapi untuk menghindari
hubungan singkat akibat guncangan dan dipastikan sekering berfungsi dengan
baik.
B.
Upaya penanggulangan saat terjadi gempa:
1.
Jika berada di dalam bangunan: usahakan tetap tenang
dan tidak panic, gunakan pintu dan tangga darurat untuk keluar dan jangan
menggunakan lift atau elevator, jangan berlindung di bawah jembatan, jalan
laying, ataupun benda-benda yang menggantung tapi berlindunglah di bawah meja
yang kokoh, dan jangan dulu masuk bangunan sebelum dipastikan tidak terjadi
gempa susulan selang beberapa lama.
2.
Jika berada di luar bangunan: carilah tanah lapang,
jangan berlindung di bawah pohon atau di tempat dekat tiang/gardu listrik, dan
jika getaran gempa kuat, ambillah posisi duduk daripada berdiri.
3.
Jika sedang mengemudikan kendaraan; hentikan
perjalanan dan segera menepi, jangan memberhentikan kendaraan di atas jembatan,
jalan laying, atau persimpangan jalan, dan jangan segera melanjutkan perjalanan
sebelum dipastikan tidak terjadi gempa susulan selang beberapa lama.
C.
Upaya penanggulangan setelah terjadi gempa:
1.
Periksa diri Anda dan orang di sekeliling Anda apakah
baik-baik saja atau mengalami luka-lukaa.
2.
Jika terdapat korban yang mengalami luka-luka, gunakan
kotak P3K sebagai pertolongan pertama dan segera bawa ke Puskesmas/rumah sakit
terdekat.
3.
Nyalakan radio atau televise untuk mengetahui
informasi dari instansi pemerintah.
4.
Jika getaran gempa cukup kuat, dirikanlah untuk
sementara tenda-tenda darurat di halaman atau tanah lapang untuk menghindari
gempa susulan.
5.
Periksa keadaan rumah dan sekeliling rumah Anda, jika
terdapat puing-puing segera dibersihkan.