Asep Mukhlis M Abdulmanan
On 24 Feb 2015
Komponen-komponen yang diperlukan
untuk instalasi listrik tenaga surya, terdiri dari:
1. Panel surya
/ solar panel
Solar panel / panel surya
mengkonversikan tenaga matahari menjadi listrik. Sel silikon (disebut juga
solar cells) yang disinari matahari/ surya, membuat photon yang menghasilkan
arus listrik. Sebuah solar cells menghasilkan kurang lebih tegangan 0.5 Volt.
Jadi sebuah panel surya 12 Volt terdiri dari kurang lebih 36 sel (untuk
menghasilkan 17 Volt tegangan maksimum). Umumnya kita menghitung maksimum sinar
matahari yang diubah menjadi tenaga listrik sepanjang hari adalah 5 jam. Tenaga
listrik pada pagi – sore disimpan dalam baterai, sehingga listrik bisa
digunakan pada malam hari,
dimana tanpa sinar matahari.
2. Solar
charge controller
Solar Charge Controller adalah
peralatan elektronik yang digunakan untuk mengatur arus searah yang diisi ke
baterai dan diambil dari baterai ke beban. Solar charge controller mengatur
overcharging (kelebihan pengisian – karena batere sudah ‘penuh’) dan kelebihan
voltase dari panel surya. Kelebihan voltase dan pengisian akan mengurangi umur
baterai. Solar charge controller menerapkan teknologi Pulse width modulation
(PWM) untuk mengatur fungsi pengisian baterai dan pembebasan arus dari baterai
ke beban. Solar panel 12 Volt umumnya memiliki tegangan output 16 – 21 Volt.
Jadi tanpa solar charge controller, baterai akan rusak oleh over-charging dan
ketidakstabilan tegangan. Baterai umumnya di-charge pada tegangan 14 – 14.7
Volt.
3. Inverter
Inverter adalah perangkat elektrik
yang mengkonversikan tegangan searah (DC – direct current) menjadi tegangan
bolak balik (AC – alternating current). Inverter mengkonversi DC dari perangkat
seperti batere, panel surya / solar cell menjadi AC.
4. Baterai
Baterai berfungsi menyimpan arus
listrik yang dihasilkan oleh panel surya sebelum dimanfaatkan untuk
menggerakkan beban. Beban dapat berupa lampu penerangan atau peralatan
elektronik lainnya yang membutuhkan listrik.