Asep Mukhlis M Abdulmanan
On 24 Feb 2015
Tenaga Surya
Pembangkit
listrik tenaga surya adalah ramah lingkungan, dan sangat menjanjikan. Sebagai
salah satu alternatif untuk menggantikan pembangkit listrik menggunakan uap
(dengan minyak dan batubara). Sistem energi pembangkit tenaga surya, mengurangi
ketergantungan dunia akan bahan bakar fosil, bayangkan energi gratis dan
terus-menerus yang bersumber dari bumi kita disediakan untuk kebutuhan energi
dan dapat dihandalkan mengurangi pengeluaran daya, dimana terus menjadi beban
dalam kehidupan rumah tangga dan keuntungan bisnis anda.
Menggunakan
listrik sendiri dari tenaga surya (mandiri) apakah memungkinkan? Bukankah PLN
sudah menyediakan listrik yang lumayan murah? Apakah keuntungan menggunakan
listrik mandiri?
Keuntungan menggunakan listrik mandiri
dengan menggunakan solar panel / panel surya:
1 . Merupakan
energi terbarukan yang tidak pernah habis
2 . Menghemat
listrik dalam jangka panjang
3 . Mengurangi
pemanasan global
4 . Bersih dan
ramah lingkungan
5 . Praktis
tidak memerlukan perawatan
6 . Umur panel
surya yang panjang
7 . Tidak
tergantung dengan PLN
8 . Sangat
cocok untuk daerah tropis seperti Indonesia
Perencanaan Pembangkit Listrik
Tenaga Surya
Karena pembangkit listrik tenaga
surya sangat tergantung kepada sinar matahari, maka perencanaan yang baik
sangat diperlukan. Perencanaan terdiri dari:
1 . Jumlah daya
yang dibutuhkan dalam pemakaian sehari-hari (Watt).
2 . Berapa
besar arus yang dihasilkan solar cells panel (dalam Ampere hour), dalam hal ini
memperhitungkan berapa jumlah panel surya yang harus dipasang.
3 . Berapa unit
baterai yang diperlukan untuk kapasitas yang diinginkan dan pertimbangan
penggunaan tanpa sinar matahari. (Ampere hour).
4. Dalam nilai
ke-ekonomian, pembangkit listrik tenaga surya memiliki nilai yang lebih tinggi,
dimana listrik dari PT. PLN tidak dimungkinkan, ataupun instalasi generator
listrik bensin ataupun solar.
Komponen-komponen yang diperlukan
untuk instalasi listrik tenaga surya, terdiri dari:
1. Panel surya
/ solar panel
Solar panel / panel surya
mengkonversikan tenaga matahari menjadi listrik. Sel silikon (disebut juga
solar cells) yang disinari matahari/ surya, membuat photon yang menghasilkan
arus listrik. Sebuah solar cells menghasilkan kurang lebih tegangan 0.5 Volt.
Jadi sebuah panel surya 12 Volt terdiri dari kurang lebih 36 sel (untuk
menghasilkan 17 Volt tegangan maksimum). Umumnya kita menghitung maksimum sinar
matahari yang diubah menjadi tenaga listrik sepanjang hari adalah 5 jam. Tenaga
listrik pada pagi – sore disimpan dalam baterai, sehingga listrik bisa
digunakan pada malam hari, dimana tanpa sinar matahari.
2. Solar
charge controller
Solar Charge Controller adalah
peralatan elektronik yang digunakan untuk mengatur arus searah yang diisi ke
baterai dan diambil dari baterai ke beban. Solar charge controller mengatur
overcharging (kelebihan pengisian – karena batere sudah ‘penuh’) dan kelebihan
voltase dari panel surya. Kelebihan voltase dan pengisian akan mengurangi umur
baterai. Solar charge controller menerapkan teknologi Pulse width modulation
(PWM) untuk mengatur fungsi pengisian baterai dan pembebasan arus dari baterai
ke beban. Solar panel 12 Volt umumnya memiliki tegangan output 16 – 21 Volt.
Jadi tanpa solar charge controller, baterai akan rusak oleh over-charging dan
ketidakstabilan tegangan. Baterai umumnya di-charge pada tegangan 14 – 14.7
Volt.
3. Inverter
Inverter adalah perangkat elektrik
yang mengkonversikan tegangan searah (DC – direct current) menjadi tegangan
bolak balik (AC – alternating current). Inverter mengkonversi DC dari perangkat
seperti batere, panel surya / solar cell menjadi AC.
4. Baterai
Baterai berfungsi menyimpan arus
listrik yang dihasilkan oleh panel surya sebelum dimanfaatkan untuk
menggerakkan beban. Beban dapat berupa lampu penerangan atau peralatan
elektronik lainnya yang membutuhkan listrik.
Pembangkit Listrik Tenaga Surya di Indonesia
Pembangkit Listrik Tenaga Surya,
disingkat PLTS, adalah pembangkit listrik yang mengubah energi surya menjadi
listrik. Pembangkit listrik ini merupakan salah satu bentuk pemanfaatan energi
matahari (energi surya) menjadi salah satu sumber energi alternatif yang ramah
lingkungan (energi terbarukan).
Indonesia, sebagai negara yang
terletak di kawasan katulistiwa, memiliki potensi energi surya yang melimpah.
Dengan matahari yang bersinar sepanjang tahun, diperkirakan energi surya dapat
menghasilkan hingga 4.8 KWh/m2, atau setara dengan 112.000 GWp. Sayangnya
pemanfaatan salah satu jenis energi terbarukan ini masih belum maksimal.
Indonesia baru mampu memanfaatkan sekitar 10 MWp.
Umumnya pemanfaatan energi matahari
melalui Pembangkit Listrik Tenaga Surya
digunakan pada daerah pedesaan dengan skala kecil yakni menggunakan
Solar Home System (SHS). Solar Home System adalah pembangkit listrik skala
kecil yang dipasang secara desentralisasi (satu rumah satu pembangkit). Listrik
harian yang dihasilkannya berkisar antara 150-300 Wp.
Sedangkan untuk untuk Pembangkit
Listrik Tenaga Surya skala besar, jumlahnya masih sangat sedikit. Dan dari
Pembangkit Listrik Tenaga Surya di Indonesia yang telah beroperasi tersebut
hanya mampu memproduksi puluhan hingga ratusan kiloWattpeak (kWp) listrik. Dua
Pembangkit Listrik Tenaga Surya Terbesar di Indonesia, yakni di Karangasem dan
Bangli (Bali) masing-masing kapasitasnya hanya 1 MW.
Diantara beberapa Pembangkit
Listrik Tenaga Surya di Indonesia tersentralisasi yang memiliki skala besar
antara lain adalah :
1. PLTS di
Kabupaten Karangasem, Bali dengan kapasitas 1 MW.
2. PLTS di
Kabupaten Bangli, Bali dengan kapasitas 1 MW.
3. PLTS di
Pulau Gili Trawangan (NTB) berkapasitas 600 kWp.
4. PLTS di
Pulau Gili Air (NTB) dengan kapasitas 160 kWp.
5. PLTS di
Pulau Gili Meno (NTB) dengan kapasitas 60 kWp.
6. PLTS di
Pulau Medang, Sekotok, Moyo, Bajo Pulo, Maringkik, dan Lantung dengan total
kapasitas 900 kWp.
7. PLTS Raijua
(Kabupaten Sabu Raijua, NTT) dengan kapasitas 150 kWp.
8. PLTS Nule
(Kab. Alor, NTT) dengan kapasitas 250 kWp.
9. PLTS Pura
(Kab. Alor, NTT) dengan kapasitas 175 kWp.
10. PLTS Solor
Barat (Kab. Flores Timur, NTT) dengan kapasitas 275 kWp.
Indonesia, melalui Perusahaan
Listrik Negara (PLN) pun masih berusaha menambah jumlah Pembangkit Listrik
Tenaga Surya di Indonesia. Baik menambah jumlah pembangkitnya maupun kapasitas
listrik yang dihasilkannya. PLTS-PLTS baru tersebut akan dibangun di
pulau-pulau kecil Indonesia.