Asep Mukhlis M Abdulmanan
On 17 Jan 2015
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Etos kerja Islam bertujuan untuk
menciptakan manusia yang mempunyai semangat kerja yang tinggi untuk meraih
sukses. Ciri utama etos kerja dalam Islam adalah terpenuhinya empat syarat
yaitu : harus mencari kekayaan dunia dengan halal, tidak meminta-minta untuk
mencukupi kebutuhan hidup keluarga, dan karena ada belas kasihan pada tetangga
atau dalam arti luas untuk membangun masayarakat. Seorang yang bekerja hanya
untuk mengumpulkan kekayaan tidak termasuk etos kerja Islam.
Etos kerja merupakan keharusan setiap
individu, bukan saja untuk mencukupi kebutuhan hidup sehari-hari, juga
menghindari dari kefakiran. Sebab kefakiran menyebabkan seseorang mengidap
lemahnya iman, lemah akal dan lemah kepribadian.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah
dikemukakan maka pembahasan ini dapat dirumuskan dengan melihat peranan bekerja
dalam kehidupan dan sejauh mana etos kerja dalam Islam.
BAB II
KAJIAN TEORITIS
2.1 Etos Kerja Dalam Perspektif Islam
Etos kerja termasuk salah satu
diantara global narrative, pembicaraan global salah satu diantara ciri sumber
daya manusia yang diharapkan oleh negara-negara maju dan berkembang adalah
warga yang memiliki etos kerja yang tinggi.
Adapun empat parameter yang biasanya
digunakan untuk melihat seseorang atau kelompok memiliki etos kerja atau tidak.
1. Bagaimana pandangan seseorang tentang kerja.
Orang yang memiliki etos kerja tinggi dan baik pasti mempunyai
pandangan bahwa kerja sebagai hal yang mulia.
2. Ada atau tidaknya semangat untuk melakukan pekerjaan.
Orang-orang yang mempunyai etos kerja baik, apabila ditugasi
untuk melakukan pekerjaan akan tumbuh semangatnya untuk
menyelesaikan pekerjaan dengan baik.
3. Adanya upaya untuk menyempurnakan suatu kerja agar menjadi
lebih produktif.
4. Adanya kebanggaan dapat melakukan pekerjaan yang menjadi
tugasnya.
Orang yang memiliki keempat parameter
tersebut dianggap orang yang memiliki etos kerja yang tinggi.
2.2 Ajaran Islam Tentang Cinta Pekerjaan
Mencintai sesuatu artinya menyenangi
sesuatu. Mencintai pekerjaan artinya menyenangi terhadap pekerjaan yang kita
tekuni.
Mencintai pekerjaan merupakan suatu
keharusan untuk meraih sukses, karena senang dalam mengerjakan dan
bersungguh-sungguh dalam bekerja sehingga akan memperoleh hasil yang maksimal.
Bekerja hukumnya wajib, Islam
melarang umatnya meminta-minta. Namun bekerja keras dalam hidupnya juga tidak
boleh, Islam menganjurkan agar manusia memenuhi kebutuhan hidup diri dan
keluarganya, tetapi juga beramal atau berbuat untuk kehidupan akhiratnya.
Dalam melakukan pekerjaan biasakanlah
untuk tidak menunda-nunda waktu, kerjakan suatu yang bisa dikerjakan jangan
sampai ditunda esok hari karena pekerjaan itu akan jadi bertumpuk.
2.3 Peranan Bekerja Dalam Kehidupan
Adapun peranan bekerja dalam kehidupan adalah sebagai
berikut :
·
Memenuhi kebutuhan
hidup baik primer maupun sekunder.
·
Memajukan
kesejahteraan umum.
·
Memajukan
produktivitas masyarakat dalam memerangi kemiskinan dan memajukan pembangunan.
2.4 Bahaya Tidak Bekerja Dalam Kehidupan
Bahaya tidak bekerja adalah sebagai berikut :
·
Tumbuhnya
kemiskinan dan kefakiran sangat tidak mengutungkan bagi siapapun.
·
Tidak terpenuhinya
kebutuhan primer atau sekunder.
· Kemalasan dan
pengangguran menjadi beban bagi orang lain dan akan menimbulkan berbagai macam
penyakit masyarakat salah satunya pencurian.
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Tujuan Kerja dalam Wawasan Islam
Adapun tujuan kerja dalam Islam yaitu :
1. Mencukupi kebutuhan hidup diri dan keluarga
Kebutuhan hidup diri dan keluarga yang sudah tercukupi
dengan baik dengan begitu akan mengurangi dorongan untuk meminta-minta atau
dorongan untuk melakukan hal-hal yang dapat menjerumuskan diri pada tindakan
tidak terpuji.
2. Untuk memberikan kemaslahatan atau kesejahteraan bagi
masyarakat luas, termasuk kehidupan berbangsa dan bernegara. Kalau pada tujuan
pertama mungkin seseorang mudah mengatasi hasil kerja itu tidak sebatas untuk
kebutuhan diri dan keluarga, tapi harus ada yang digunakan untuk mengembangkan
kemaslahatan umum.
3. Untuk meningkatkan mutu pengabdian dan keta’atan kepada Allah
SWT
Dalam bahasa sederhana bisa juga disebut meningkatkan
kualitas ibadah. Misalnya bekerja agar bisa menunaikan ibadah haji, shadaqah,
menjadi donatur pembangunan mesjid, dan cara lain.
3.2 Kerja dan Martabat Hidup
Dari pembahasan diatas, ajaran Islam
mengapresiasikan bahwa untuk menjadi muslim yang baik. Standar umumnya adalah
mempunyai pekerjaan. Tuhan menyukai hamba yang memiliki pekerjaan. Ini
merupakan tema penting yang patut dipikirkan dalam mempersiapkan generasi muda
dimasa mendatang. Kerja merupakan suatu kegiatan yang mulia.
3.3 Nilai – Nilai Ibadah Dalam Kerja
Ada dua syarat yang dapat dijadikan ukuran bekerja dengan
benar dalam Islam.
1. Benar dari aspek niatnya
Niat menentukan amal atau kerja
seseorang. Niat itu berfungsi untuk mengukur dan meletakkan apakah suatu
pekerjaan itu benar atau tidak.
2. Benar dari aspek pelaksanaannya
Dalam pandangan Islam ada dua masalah
yang perlu mendapat perhatian dalam melaksanakan pekerjaan, yaitu :
a.
Pekerjaan tersebut
disebut “amalun masru” pekerjaan yang dapat dibenarkan oleh syariat Islam.
Meskipun dilakukan dengan ikhlas, tetapi pekerjaan itu mencuri maka tidak
dianggap benar menurut syara’.
b.
Pekerjaan itu tidak
sampai mengganggu tugas. Tugas yang diwajibkan oleh Allah seperti shalat dan
puasa. Jika pekerjaan itu menjadikan seseorang lalai pada tugas-tugas keagamaan
atau berhubungan dengan Tuhan maka pekerjaan tersebut tidak bisa dikatakan
baik.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Simpulan
Islam mengajarkan bahwa kerja bukan
sekedar untuk memenuhi kebutuhan hidup diri atau keluarga. Kerja bertujuan
untuk meningkatkan kualitas ibadah kepada Tuhan. Oleh sebab itu, hasil kerja
berupa kepemilikan harta kekayaan, harus ada yang diperuntukkan buat Tuhan,
yaitu mendermakannya di jalan Allah.
4.2 Saran
Sesuai pada pembahasan sebelumnya,
maka pada akhir makalah ini penulis menyampaikan beberapa buah saran :
1.Diharapkan kepada
setiap manusia untuk melaksanakan pekerjaan dengan baik dan penuh keikhlasan.
2.Diharapkan kepada
masyarakat yang pada saat ini dalam keadaan menganggur agar secepatnya mencari
pekerjaan yang baik agar tidak menimbulkan dampak buruk bagi masyarakat.
3.Diharapkan kepada
setiap manusia untuk dapat mencari harta secara halal dan baik.
DAFTAR KEPUSTAKAAN
Efendi, Rustam. 2008. Produksi
Dalam Islam. Yogyakarta : Magistra Insania Press.
Hasan, M. Tholchan. 2000. Dinamika
Kehidupan Religius. Jakarta : Listafariska Putra.