Asep Mukhlis M Abdulmanan
On 18 Nov 2012
Peneliti
mengatakan fenomena gerhana matahari total diprediksi akan melanda
wilayah Australia pada 14 November. Fenomena langka tersebut kabarnya
justru mendatangkan keuntungan bagi negara setempat, karena banyak turis
asing yang ingin menyaksikan gerhana matahari tersebut.
Dilansir International Business
Times, Selasa (6/11/2012), selain event Melbourne Cup, alasan lain untuk
para jetsetters, stargazers serta wisatawan asing untuk pergi ke
Australia ialah melihat fenomena gerhana matahari total pada 14 November
2012. Peristiwa alam ini juga akan terjadi satu sejam setelah terbitnya
matahari (13 November di Amerika Serikat).
Sektor pengelola pariwisata negara
setempat akan mempersiapkan untuk lebih dari 50 ribu wisatawan. NASA
juga memfasilitasi dengan menyediakan platform streaming langsung
(live-streaming) dan diperkirakan akan diakses oleh 20 juta sampai 300
juta pemirsa di seluruh dunia.
Wikipedia menerangkan, gerhana
matahari total pada pertengahan November tahun ini akan dapat terlihat
di bagian Australia bagian utara dan bagian selatan Samudera Pasifik.
Tepatnya, gerhana matahari ini bisa disaksikan sekira dua menit pada
pukul 06:38 waktu Australia dan 20:38 Coordinated Universal Time atau
UTC/GMT).
Sementara untuk penampakan gerhana
matahari parsial di Indonesia (13 November 2012), situs Earthsky
melaporkan gerhana ini akan muncul pada pukul 19:38 UT/GMT dan berakhir
di Amerika Selatan pada 14 November pada pukul 00:46 UT.
Gerhana matahari bisa terjadi saat
posisi bulan terletak di antara bumi dan matahari. Dengan demikian,
bulan akan menutupi sebagian atau seluruh cahaya matahari yang menuju ke
bumi.
Meskipun ukuran bulan lebih kecil,
bayangan bulan mampu menutupi dari cahaya matahari sepenuhnya, karena
bulan berjarak rata-rata 384.400 kilometer dari bumi. Jarak ini lebih
dekat ketimbang matahari yang mempunyai jarak rata-rata 149.680.000
kilometer.